Irfan Bachdim Pilih Tetap di Persema, Tak Pedulikan Ancaman PSSI

IRFAN BACHDIM: Pilih Persema, Tolak Intimidasi PSSI

Pesepakbola idola kaum muda Indonesia, IRFAN BACHDIM, memutuskan untuk tetap memperkuat klubnya, Persema Malang, meski klubnya itu bergabung dengan Liga Primer Indonesia (LPI). Sebagai konsekwensi, Irfan pun siap menerima sanksi apapun dari PSSI, termasuk dicoret dari tim nasional Indonesia.

Dalam jumpa pers di Balaikota Malang, Selasa (4/1) siang, pemain berdarah Indonesia-Belanda ini menyatakan tidak mau meninggalkan Persema karena klub inilah yang mau menerimanya di awal karirnya di Indonesia, di saat klub-klub lain tidak mau meliriknya. Irfan bahkan yakin kalau karirnya akan makin berkembang bersama Persema di Liga Primer Indonesia.

Persema menjadi klub pilihannya karena diyakini bisa memberikan kesempatan bermain di Indonesia secara profesional. “Karena itu, semua  yang berseragam putih (menunjuk pada tim Persema Malang yang ikut hadir dalam jumpa pers itu) itu adalah teman saya. Teman yang sekarang menjadi keluarga saya,” katanya.

Cucu mantan pemain Persema, Ali Bachdim, ini juga tidak peduli dengan ancaman PSSI untuk memecatnya dari tim nasional jika bermain di LPI. “Terus terang saya tidak peduli dengan ancaman PSSI itu,” kata Irfan. “Sebab, kalau saya bermain bagus, saya yakin PSSI akan memanggil.” Ia masih yakin PSSI akan memanggil dirinya.

“Kalau saya dipanggil, saya selalu siap membela timnas Indonesia. Saya akan bermain semaksimal mungkin demi Indonesia. Jadi, kapan pun saya selalu siap.”

Irfan Bachdim kembali menyatakan bahwa dirinya sangat bangga bisa bermain di Indoneia. Dan kebanggan itu, katanya, tidak bisa diukur dengan materi. Bisa bermain di tanah kelahiran ayahnya, Noval Bahdim, memberi kepuasan tersendiri bagi putera kedua pasangan Noval Bachdimdan Hester van Dijic ini. Apalagi ia memperkuat Persema sekaligus tim nasional Garuda Indonesia.

“Saya sudah merasa cocok bermain di Indonesia. Di sini saya diterima dengan baik dan disambut dengan luar biasa,” katanya. “Saya merasa nyaman berkarier sepakbola di Indonesia. Saya rasa, ini pilihan tepat bagi karir saya.”

Langkah Irfan Bachdim ini juga diikuti oleh rekannya yang baru bergabung di Persema, Kim Jeffry Kurniawan. Pemain berdarah campuran Indonesia-Jerman ini memilih tim besutan pelatih Timo Schunemann yang asal Jerman itu. Kim juga siap menerima resiko berat, tidak bisa main di tim nasional PSSI. Padahal kepindahannya menjadi warga negara Indonesia terutama didorong oleh keinginannya memperkuat tim nasional Indonesia, seperti kakeknya, Kwee Hong Sing, yang menjadi pemain nasional di era 1950-an.*

One response to this post.

  1. Posted by Amalia on January 7, 2011 at 8:58 am

    sure,,you can do that Irfan!!! be the best!!

    Reply

Leave a reply to Amalia Cancel reply